SAMARINDA - Masih adanya pihak-pihak yang menolak IKN padahal kehadiran IKN sudah memberi manfaat bagi masyarakat Kaltim. Walaupun spanduk menolak IKN hanya dibentang, tidak dipasang secara permanen, tetapi dapat memancing keributan dengan masyarakat yang mendukung IKN. Kita tahu masyarakat Kaltim lebih dari 90% mendukung IKN, sementara itu, mereka yang tidak setuju jumlahnya kecil.
Demikian disampaikan Ketua Komando Anak Asli Kalimantan/KAPAK), Sapta Guspiani, ST, SH, dalam perbincangan di Samarinda, Minggu (11/9/2022).
"Kami mengingatkan kepada pihak yang mencoba mengajak dan memprovokasi masyarakat untuk menolak IKN, mereka akan berhadapan dengan Komando Anak Asli Kalimantan/KAPAK. KAPAK sudah berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses pembangunan IKN. Jadi, jangan coba-coba menghalangi, mengajak, dan memobilisasi masyarakat untuk menolak IKN, karena kami tidak segan-segan mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang menolak IKN, " ungkap Sapta.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan ormas-ormas yang lain dan mereka setuju untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang menolak IKN.
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
"Kami meminta kepada pihak yang tidak mendukung atau menolak IKN, agar tidak membuat wacana penolakan yang disebar di media sosial. Penyebaran kegiatan penolakan terhadap IKN yang mereka sebar-luaskan di medsos, bukannya mendapat dukungan dari masyarakat Kaltim, tetapi justru kalian akan dihujat dan diserang. Publikasi spanduk penolakan yang kalian buat dan ditayangkan melalui Instagram, sudah menuai banyak kecaman dan hujatan dari masyarakat Kaltim. Itu artinya kampanye penolakan kalian ditolak masyarakat. Oleh karena itu sekali lagi kami menghimbau, kepada pihak yang membuat kampanye - kampanye penolakan IKN, untuk segera berhenti. Kami justru khawatir penolakan yang dibuat segelintir aktivis itu akan memancing kemarahan masyarakat yang pro IKN. Jangan sampai masyarakat Kaltim di lapisan bawah melakukan aksi kekerasan terhadap pihak yang menolak IKN, " tutupnya mengakhiri.
Paska pembentangan spanduk oleh beberapa orang yang menolak IKN dengan mengatasnamakan beberapa LSM itu (8/9/2022), mendapat reaksi yang keras oleh beberapa organisasi kedaerahan di Samarinda.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|